Balikpapan adalah sebuah kota di Kalimantan Timur yang dikenal
dengan julukan Kota Minyak. Julukan ini berasal dari awal mula berdirinya
Balikpapan, yaitu dengan ditemukannya sumur minyak Mathilda oleh Belanda pada
tanggal 10 Februari 1897. Kemudian Belanda mendapatkan hak konsesi penambangan
minyak dari Kerajaan Kutai, sejak saat itu sampai sekarang Balikpapan menjadi
salah satu penyumbang devisa terbesar dari sektor MIGAS. Selain pengeboran
minyak dan gas, terdapat fasilitas penyulingan dan penyimpanan BBM di kota ini.
Dengan berkembangnya sektor MIGAS dibangunlah pelabuhan Semayang dan bandar
udara Sepinggan untuk memenuhi dan memfasilitasi kegiatan pengeboran dan
penjualan sektor ini. Hal ini membuat Balikpapan sebagai kota industri yang
baik, namun seiring perkembangan jaman Balikpapan ingin berkembang juga menjadi
kota pariwisata.
Beberapa tempat wisata dan ikon kota Balikpapan, yaitu:
Beberapa tempat wisata dan ikon kota Balikpapan, yaitu:
- Pantai
Manggar
Pantai dengan luas 13.000 m2 dengan air laut yang jernih, riak gelombang yang kecil serta pasir yang putih, merupakan tempat yang nyaman bagi mereka yang ingin bermain, berlayar maupun volley pantai. Tempat ini dibuka untuk umum mulai pukul 06.00 – 18.00, dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum nomor 7. Lokasi pantai ini berada di Kelurahan Manggar dan Teritip dengan jarak 9 km dari Bandara Sepinggan atau 22 km dari pusat kota Balikpapan. Kontur pantai berpasir agak putih dan ada pohon pinus di pinggirnya. Jalan menuju Pantai Manggar sudah diaspal mulus. Senyampainya kita di pantai ini, tampak pantai terkelola dengan baik, karena dikelola oleh PEMDA, sehingga fasilitas serta kebersihan sudah bisa diandalkan, parkir yang luas dan sarana ibadah yang mencukupi. Fasilitas lainnya juga lumayan lengkap, sudah tersedia watersport seperti banana boat dan jet ski, dan penyewaan-penyewaan balon pelampung untuk anak-anak.
- Pantai
Melawai-Kemala
Pantai Melawai -Banua Patra-POLDA-Kemala berada di sepanjang Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan, Kalimantan Timur. Keunikan Pantai Melawai adalah saat petang akan banyak pengunjung duduk beralas tikar sambil menanti matahari terbenam dan menikmati pemandangan kapal-kapal yang sedang berlabuh, menurunkan muatan di Pelabuhan Semayang, atau berlayar di Teluk Balikpapan. Balikpapan merupakan kota yang menghadap timur, tepatnya menghadap selat Makassar. Secara teori, posisi geografis kota yang menghadap timur, spot untuk melihat sunset berarti mungkin tidak ada. Tetapi, hal itu terbantahkan dengan posisi Pantai Melawai yang sedikit berada di teluk kecil menjadikannya spot sunset terbaik di Balikpapan. Pantai ini adalah tujuan wisata favorit di pusat kota. Daerah ini juga merupakan pusat hangout di malam hari. Di sepanjang pesisir Pantai Melawai terdapat beberapa pedagang yang siap melayani Anda bersantai. Di pantai Kemala suasananya tidak jauh berbeda dengan pantai melawai, ada cafe-cafe yang dapat melayani anda dan fasilitas watersport yang dapat anda gunakan, tetapi anda tidak dapat menikmati sunset dari pantai-pantai ini.
- Monumen
Perjuangan Rakyat
Terletak dikawasan Kota Balikpapan, Monumen Perjuangan Rakyat adalah tugu yang melambangkan keberanian rakyata Balikpapan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dilengkapi dengan sebuah museum kecil dengan diorama indah di lantai bawah patung dan sebuah panggung terbuka di belakang Monumen. Pada kesempatan khusus di panggung ini sering diadakan pertunjukan tradisional dan modern.
- Tugu
Jepang dan Australia
Tugu Jepang dan Australia ini dibangun untuk mengenang para tentara Jepang dan Australia yang gugur di Balikpapan pada Perang Dunia II. Tugu ini juga dijadikan lambang perdamaian antara Indonesia, Jepang dan Australia setelah berakhirnya perang tersebut. Kedua tugu ini terletak di 2 tempat yang berbeda, Tugu Australia terletak di kawasan Lapangan Merdeka(Jl. Jend. Sudirman), sedangkan Tugu Jepang terletak di kecamatan Lamaru, 26 KM ke arah timur dari pusat kota.
- Balikpapan
tidak memiliki penduduk asli, semua penduduknya adalah kaum pendatang,
baik yang bekerja di sektor migas ataupun berdagang. Per tanggal 1 Juni
2014, kota Balikpapan memiliki penduduk sebanyak 684.339 jiwa, 30% berasal
dari Jawa, 20% masing-masing dari Banjar dan Bugis, 11% dari Toraja, 9%
dari Madura, 10% sisanya dari berbagai daerah lainnya di Indonesia dan
keturunan dari ekspatriat dari berbagai belahan dunia. Dengan tingkat
kepadatan 1.360/Km2, menjadikan Balikpapan sebagai kota terpadat di Kalimantan
Timur. Walaupun begitu, masyarakat Balikpapan mengaggap kesenian dan
tradisi suku Dayak sebagai bagian dari budaya mereka.
Jika suatu saat nanti
anda berkesempatan ke Balikpapan, pasti anda akan berfikir oleh-oleh apa yang
khas dari Balikpapan selain batu permata,lampit, atau mandau khas
Dayak? Jangan khawatir, Balikpapan juga memiliki makanan unik dan khas
yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk sahabat, keluarga atau handai tolan kita?
Jika suatu saat nanti anda berkunjung ke Balikpapan, berikut kuliner yang bisa
anda pertimbangkan untuk dijadikan buah tangan yang mengesankan :
1. Aneka Olahan Kepiting
Sudah menjadi rahasia umum jika Balikpapan merupakan salah satu
daerah penghasil kepiting bakau (Scylla serrata) terbaik di Indonesia.
Berbagai aneka olahan kepiting bakau (atau biasa disebut kepiting Soka)
yang lezat bisa anda dapatkan dibeberapa restoran yang ada di Jalan Marsma
Iswahyudi Gunung Bakaran (tak jauh dari Bandara Sepinggan). Menu kepiting
lada hitam, kepiting saos special,kepiting saus tiram, kepiting
tauco, hingga kepiting goreng mentega ada disini. Namun
dari sekian banyak menu, kepiting lada hitam dan kepiting saos special menjadi
yang terdepan. Kepiting Soka yang gemuk dan banyak dagingnya memang akan
semakin nikmat dengan bumbu saus dan lada hitam yang pedas. Untuk dijadikan
oleh-oleh, makanan ini
juga sudah dikemas sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi cita rasanya,
aman, dan trendy sehingga tak perlu malu walau harus menentengnya. Sampai
dirumah anda tinggal memanaskannya di microwave dan siap dihidangkan. Olahan
lain yang lebih awet dan tahan dalam jangka waktu yang lebih lama yakni
berupa abon kepiting yang banyak dijual dibeberapa minimarket
ataupun toko-toko penjual oleh-oleh khas Balikpapan. Sedikitnya ada 2 farian
abon kepiting yang dijual di pasaran, yakni original dan rasa bumbu.
Sampai rumah dipanaskan di microwave dan siap dihidangkan (dok.
pribadi)
Abon kepiting, praktis dan tahan lama (dok. pribadi)
2. Bingka
Berbagai farian bingka (dok. pribadi)
Bingka merupakan salah
satu kuliner khas
Balikpapan.Makanan berbahan
dasar kentang ini meskipun tidak tahan lama, namun bisa dijadikan oleh-oleh
yang tak kalah mengesankan. Padu padan kentang, telor, mentega, gula, susu, dan
santan akan menciptakan citarasa yang gurih, manis dan lezat. Dewasa ini bingka
sudah memiliki berbagai farian seperti bingka kentang kombinasi pisang, keju,
gula merah, bahkan bingka dari labu merahpun ada. Anda bisa membeli bingka
kentang ini di dekat pelabuhan Semayang ataupun di Stal Kuda. Kedua tempat ini
konon merupakan pembuat bingka paling enak di Balikpapan.
3. Amplang
Amplang gurih nan kriuk (dok. pribadi)
Amplang merupakan makanan ringan
semacam kerupuk. Bahan utamanya terdiri dari tepung, telor, beragam bumbu
rempah, dan daging ikan pipih (atau sering disebut belida). Ikan pipih sendiri
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dulu banyak terdapat diperairan
Kalimantan. Namun keberadaan ikan ini sudah jarang kita temui hingga dewasa
ini, pembuat amplang menggantinya dengan daging ikan tengiri. Sekarang Ikan
pipih atau belida sendiri hanya dipakai sebagai merk saja. Campuran dari
beragam bumbu rempah, tepung, telor dan daging ikan membuat camilan ini terasa
gurih dan kriuk. Bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat memanjang seperti
jari, ada juga yang menyerupai kuku macan. Semua sama gurihnya. Pembuatan
amplang sendiri selain di Balikpapan juga banyak terdapat di Samarinda. Anda
bisa mendapatkan amplang yang gurih ini dibeberapa toko penjual oleh-oleh khas
Balikpapan yang banyak terdapat di sepanjang jalan A. Yani Balikpapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar